jadwal salat








Prayer Times For 6 Million Cities Worldwide

Country:



quran

Jumat, 08 Juli 2011

<blink>cinta<blink>

<blink>Dunia ini dan segala isinya bersifat fana, artinya akan musnah atau hancur pada saat nanti. Sehebat apapun manusia untuk mempertahankan dirinya dengan menjaga kesehatan agar ia bisa hidup lama di dunia ini, pasti maut juga akan datang menjemputnya. Begitu pula halnya sebesar apapun dirinya untuk menjaga tubuhnya agar tetap awet muda, baik dengan kosmetik, operasi plastik dll, tentu dia tidak bisa menghindar dari bertambahnya umur. Semakin lama ia hidup di dunia atau semakin bertambah umurnya di dunia pada hakikatnya semakin dekat ia kepada kematian. Akan tetapi banyak yang tidak sadar, dengan seiringnya waktu dan umurnya pun semakin bertambah malah membuat ia lupa bahwa kematian sedang menghampirinya tanpa ia ketahui. Karena itu tanda orang yang lalai dari kematian adalah semakin bertambah umurnya semakin ia tidak merenungi akan dirinya bahwa suatu saat entah besok atau lusa, minggu depan atau bulan depan ia akan mati. Seiring dengan itu di hari kelahirannya atau yang biasa di sebut dengan ulang tahun dengan bangganya ia bawa dirinya poya–poya, hura–hura, bersuka ria dengan gembiranya. Ada yang melaksanakannya dirumah, di hotel–hotel, di gedung, restoran, kafe, bahkan ada yang merayakannya ke tempat–tempat hiburan malam seperti diskotik, karaoke & pub dsb.
Akan tetapi lain halnya mereka yang mengerti akan hakikat kehidupan, bahwa tidak lah ia hidup di dunia ini melainkan hanya sementara semakin bertambah umurnya semakin dekat ia akan kematian maka mereka tidak akan membanggakan dirinya dengan perayaan–perayaan yang melampaui batas. Justru ia bawa dirinya kepada hal–hal yang mendekatkan dirinya kepada Tuhannya. Kalau pun juga ia mengadakan suatu perayaan hanyalah sebatas rasa syukur ia kepada Tuhannya dengan dianugrahkan Nya rahmat dan nikmat atas dirinya.
Hidup di dunia tidak lain seperti seorang pengembara yang pergi ke suatu tujuan lalu berhenti sebentar di bawah pohon untuk beristirahat. Tentu ia tidak selamanya berhenti, pasti ia akan meneruskan perjalanannya untuk mencapai tujuan yang di inginkannya.
Begitulah halnya hidup di dunia, hanya sebatas tempat peristirahatan ruh untuk memulihkan daya ingatnya kepada Tuhannya. Dan ia jaga dirinya di dalam peristirahatan itu agar ia tidak tertidur atau terlena, karena kalau sampai ia tertidur maka ia akan hanyut di dalam bayangan–bayangan (mimpi) yang semakin membuatnya terlupa kepada tujuan nya yang sebenarnya.
Bayangan–bayangan (mimpi) itu adalah segala keadaan yang ada di dalam kehidupan dunia ini, yang dinyatakan Allah dalam firman Nya sebagai permainan dan senda gurau.
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (QS, Al – Hadiid : 20)
Di ayat yang lain Allah pun menegaskan :
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”. (QS, Al – ‘Ankabuut : 64)
Karena itu sudah sepantasnyalah kita bangun kan diri kita dari kelalaian yang mungkin selama ini kita terlena di dalam kehidupan dunia sehingga membuat kita lupa kepada tujuan hidup yang sebenarnya yaitu Allah SWT.
Orang yang hatinya hidup atau terbuka adalah mereka yang apabila di ingatkan tentang kebenaran, mereka mau mendengarkan dan mau merenungkannya serta bangun dari kelalaiannya selama ini.</blink&gt

Kamis, 07 Juli 2011

tekhnik persidangn

Dasar Pemikiran
Permusyawaratan membutuhkan persidangan-persidangan. Hal ini dilakukan secara fokus dan berimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan terbaik pada akhirnya akan lahir dari pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam sebuah persidangan.
Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai sebuah Ketetapan Keputusan dari persidangan ini akan mengikat kepada seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya final sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan berlangsung

Jenis Persidangan
1. Sidang Pleno
a. Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
b. Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
c. Sidang Pleno dipandu oleh Steering Committee
d. Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan Permusyawaratan
2. Sidang Paripurna
a. Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
b. Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang
c. Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan Permusyawaratan
3. Sidang Komisi
a. Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
b. Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno
c. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang Komisi
d. Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut
e. Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang bersangkutan
Aturan Personalia Sidang
1. Peserta
Hak peserta:
a. Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapatdan menajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis
b. Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan
c. Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan
d. Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
Kewajiban peserta:
a. Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
b. Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
2. Peninjau
Hak Peninjau:
Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis
Kewajiban Peninjau:
a. Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
b. Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
3. Presidium Sidang
a. Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh Panitia Pengarah
b. Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang disepakati peserta
c. Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan
Aturan Ketukan Palu dan kondisi-kondisi lain :
1. 1 kali ketukan
a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
b. Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin per poin (keputusan sementara).
c. Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
d. Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama sehingga peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang.
e. Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.
2. 2 kali ketukan :
Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya istirahat, lobying, sembahyang,makan.
Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.
Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan
3. 3 kali ketukan :
a. Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
b. Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang.
Contoh kalimat yang dipakai oleh Presidium Sidang
1. Membuka sidang
“Dengan mengucap, sidang pleno I saya nyatakan dibuka. “ tok…….tok…….tok
2. Menutup sidang
“Dengan mengucap, sidang pleno I saya nyatakan ditutup.” Tok……..tok……..tok
3. Mengalihkan pimpinan sidang
“Dengan ini pimpinan sidang saya alihkan kepada pimpinan sidang berikutnya” tok.
4. Mengambil alih pimpinan sidang
“Dengan ini pimpinan sidang saya ambil alih “ tok
5. Menskorsing sidang
“Dengan ini sidang saya skorsing selama 15 menit” tok……….tok.
6. Mencabut skorsing
“Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya nyatakan sidang dilanjutkan“ tok…….tok.
7. Memberi peringatan kepada peserta sidang
Tok………. “Peserta sidang harap tenang !”
Syarat-syarat Presidium Sidang :
a. Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung jawab
b. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan
c. Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam situasi kritis
d. Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh kondisi persidangan
Sikap Presidium Sidang :
Ø Simpatik, menarik, tegas dan disiplin
Ø Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan
Ø Adil, bijaksanan dan menghargai pendapat peserta
Quorum dan Pengambilan Keputusan
1. Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ + 1 dari peserta yang terdaftar pada Panitia (OC)
2. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak berhasil diambil melalui suara terbanyak (½ + 1) dari peserta yang hadir di persidangan
3. Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara seimbang, maka dilakukan lobbying sebelum dilakukan pemungutan suara ulang
Interupsi
Ialah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan sidang tersebut.
Macam macam interupsi antara lain.
· Interuption of order,
interupsi yang dilakukan untuk meminta penjelasan /memberikan masukan yang berkaitan dengan jalannya persidangan.
· Interruption of information,
interupsi berupa informasi yang perlu diperhatikan oleh seluruh peserta sidang termasuk pimpinan sidang.
· Interruption of clarificatio,
interupsi dalam rangka meminta klarifikasi tentang pernyataan peserta sidang lainnya agar tidak terjadi penangkapan bias ketika seseorang memberikan tanggapan atau sebuah penegasan terhadap suatu pernyataan.
· Interruption of explanatio,
interupsi untuk menjelaskan suatu pernyataan yang kita sampaikan agar tidak ditangkap keliru oleh peserta lain atau suatu pelurusan terhadap pernyataan kita.
· Interruption of personal,
interupsi yang disampaikan bila pernyataan yang disampaikan oleh peserta lain sudah diluar pokok masalah dan cenderung menyerang secara pribadi.
Pelaksanaan Interupsi :
1. Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara setelah mendapat ijin dari Presidium Sidang
2. Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan
3. Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang

 

sandi

SANDI AMBALAN PRAMUKA PENEGAK
Sandi ambalan disusun oleh dan untuk Pramuka Penegak sendiri yang kemudian oleh pemangku adat ditetapkan sebagai perangkat Adat Ambalan. Dalam proses penyusunannya Pembina Pramuka Penegak memberikan pengarahan bahwa sumber utama dalam penyusunan Sandi Ambalan adalah :
1. Pancasila
2. Prinsip Dasar Kepramukaan
3. Kode kehormatan Pramuka
4. AD & ART Gerakan Pramuka
5. Norma-norma agama dan masyarakat
6. hal-hal yang menunjang pembinaan kepribadian kaum muda
setiap ambalan memiliki Sandi Ambalan, yang merupakan norma hidup bagi Pramuka Penegak dalam ambalan tersebut, dengan demikian Sandi Ambalan hanya berlaku bagi anggota ambalan tertentu dan tidak berlaku bagi anggota ambalan lain.
Bagi Pramuka Penegak, sandi ambalan merupakan suatu yang disakralkan oleh karena itu Sandi Ambalan dibacakan para Pramuka Penegak mengikutinya dengan cermat dalam suatu yang hening dan bahkan ada yang mengikutinya dengan sikap tertentu sebagaimana ditetapkan oleh pemangku adat ambalan.
RENUNGAN JIWA
Renungan adalah suatu naskah singkat yang menguasai nilai-nilai spiritual, mental dan moral dalam upaya mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
Renungan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetuk hati para Pramuka Penegak agar selalu ingat Satya Dharmanya dan selalu mengamalkannya sesuai dengan motto “ Satyaku Kudharmakan Dharmakan, Dharmaku Kubaktikan “
Naskah renungan disusun oleh Pramuka Penegak sendiri dengan bimbingan Pembina mereka dan dijaga kelestariannya oleh pemangku adat
Macam-macam renungan diantaranya :
Renungan bagi mereka yang dilantik
Renungan bagi mereka yang sedang mengalami masalah
Bebarapa renungan dalam memperingati hari-hari besar nasional
Beberapa renungan dalam memperingati hari-hari besar agama
Renungan pada upacara penutupan latihan

adat ambalan

Adat ambalan Pramuka Penegak
Adat ambalan merupakan adat kebiasaan yang diciptakan Pramuka Penegak dan disepakati sebagai suatu yang harus ditaati serta merupakan tata nilai yang dijadikan pedoman dalam upaya peningkatan kepedulian terhadap tuhan yang maha esa, kepedulian terhadap bangsa dan tanah air sesama hidup dan alam lingkungannya, kepedulian terhadap diri pribadi, serta ketaatannya kepada kode kehormatan Pramuka.
Anggota adat ( Pramuka Penegak dalam Ambalan yang bersangkutan ) bila berprestasi akan diberi penghargaan sedang yang melanggar adat akan dikenakan sangsi.
Untuk dapat melestarikan Adat Ambalan, Dewan Ambalan Penegak menatapkan seorang atau beberapa orang Pemangku adat yang dipilih dari anggota Ambalan yang senior, berpandangan luas dan teguh menjaga Adat Ambalan yang ada.
Macam-macam Adat Ambalan
Sedikit banyaknya yang menjadi Adat Ambalan dalam suatu Ambalan tergantung kepada Ambalan itu sendiri.
Contoh – contoh Adat Ambalan yang telah ada :
1) Adat ambalan pada saat penerimaan colon penegak dari tamu ambalan
Tamu ambalan ialah pemuda atau Pramuka Penggalang yang berusia 16 tahun yang berminat untuk mengikuti kegiatan Pramuka Penegak.
Beberapa kali mengikuti kegiatan / latihan Pramuka Penegak, tamu ambalan dihadapkan ke Dewan Kehormatan Ambalan untuk diwawancarai apakah dia benar-benar tertarik dengan kegiatan Pramuka Penegak dan apakah dia aktif mengikuti kegiatan Ambalan, Dewan Kehormatan Ambalan menetapkan bahwa yang bersangkutan diterima sebagai calon Pramuka Penegak dengan harapan yang bersangkutan mengikuti latihan dan menyelesaikan SKU Pramuka Penegak Bantara.
2) Adat ambalan pada saat Calon Pramuka Penegak menyelesaikan SKU Pramuka Penegak Bantara
Pada proses penyelesaian SKU, Calon Penegak didampingi oleh 2 orang Pramuka Penegak Bantara/Laksana sebagai pembimbing dan pengamat perkembangan keterampilan dan sikap calon Penegak selama mengikuti kegiatan Ambalan.
Pada saat menjelang pelantikan sebagai Penegak Bantara :
Calon diharuskan menjalankan tugas – tugas spiritual, misalnya berpuasa selama 2 hari penuh, membaca beberapa renungan jiwa dengan tujuan untuk lebih memantapkan semangat dan tekadnya untuk menjalankan tugas-tugas selanjutnya.
Setelah tugas-tugas spiritual tersebut selesai dilaksanakan calon diminta menyucikan diri dan membuang jauh-jauh hal-hal yang bersifat negative. Upacara adat ini disembuhkan dengan membasuh muka, berkumur, membasuh telingga yang mengandung kotoran akibat perbuatan dan sikap negative yang pernah dilakukan dibuang.
3) Adat Ambalan membaca renungan jiwa
Adat ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian anggota ambalan terhadap Tuhan YME, tanah air , bangsa , masyarakat, alam lingkungan, diri sendiri serta ketaatannya kepada kode kehormatan Pramuka.
Misalnya :
§ Peringgatan hari besar nasional / agama
§ Selesai upacara pelantikan
§ Terdapat anggota ambalan yang mengingkari / melanggar tri satya / dasa dharma.
4) Adat ambalan ketika seseorang akan melakukan pelantikan Penegak Laksana
5) Adat ambalan ketika melepas anggota ambalan yang akan membaktikan diri kemasyarakat
Perlengkapan Adat Ambalan
1. Pustaka Ambalan
2. Beberapa macam renungan jiwa
3. Beberapa sandi ambalan
4. Kostum pemangku adat
5. perlengkapan upacara

 

pembinaan pramuka

Secara jujur kita akui, jumlah peserta didik Gerakan Pramuka golongan Penegak prosentasenya menurun jika dibandingkan dengan jumlah anak golongan Siaga dan Penggalang. Kalau kita amati, banyak peserta didik golongan siaga yang masih mau melanjutkan sebagai Pramuka Penggalang, namun apabila sudah memasuki usia Penegak, kebanyakan mereka sudah tidak berambisi lagi untuk bergabung menjadi Pramuka Penegak. Benarkah Pramuka Golongan Penegak kurang/tidak lagi menarik bagi pemuda seusia 16 – 20 tahun, sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang ? ataukah mungkin ada factor-faktor lain yang menyebabkan semua ini, sehingga perlu kita benahi agar kegiatan Penegak tetap diminati peserta didik.
Apabila kita membaca sejarah kepanduan khususnya masalah kepenagakan, disitu akan kita ketahui, bahwa lahirnya Pramuka Golongan Penegak bukanlah merupakan ide dari pendiri kepramukaan “ Baden Powell “untuk diikuti oleh pemuda seusia penegak. Akan tetapi, lahinya Pramuka golongan Penegak ini justru dikerenakan tuntutan dari mereka sendiri ( pemuda golongan penegak ) untuk tetap memandu, melanjutkan kegiatannya sewaktu mereka masih sebagai Penggalang. Dengan demikian jelaslah bagi kita, bahwa sebenarnya Pramuka Penegak masih diminati pemuda, hanya saja bagaimana cara menciptakan “ porsi kegiatan kepramukaan “ yang cocok pada anak seusia inilah yang agak sulit.
Berbagai gagasan latihan untuk Penegak pernah dicoba oleh Baden Powell, namun kebanyakan gagasan itu ditarik kembali, dengan alasan kurang sesuai dengan yang dikehendaki mereka. Padahal, agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, syarat utamanya haruslah cocok dan sesuai dengan yang dikehendaki mereka, sehingga dapat menarik mereka untuk berbondong-bondong bergabung menjadi Pramuka Penegak. Akhirnya ditemukanlah bahan latihan yang cocok untuk mereka, yaitu suatu latihan yang dapat menambah dan melangkapi hal-hal yang belum didapatkan sewaktu mereka masih menjadi Siaga dan Penggalang, dalam rangka menciptakan warga Negara yang baik dan berguna. Sedangkan cara memberikannya dengan mempergunakan metode kepanduan dalam suasana hidup diluar dan bakti.
Karena kepramukaan mempunyai sifat nasional, internasional dan universal, maka metode latihan kepenegakan di Indonesia pun disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat dan Negara Indonesia. Dalam Gerakan Pramuka, Pramuka Penegak adalah kader-kader Pembina, yang mempunyai tugas untuk membangun Indonesia. Mereka menggabungkan diri dengan suka dan rela untuk bertugas :
1. membina diri sendiri dan sesama Pramuka
2. Berbakti kepada Tuhan, tanah air, bangsa dan Negara Republik Indonesia, yang kini sedang melaksanakan pembangunan untukmencapai masyarakat adil dan makmur.
Sedangkan latihannya dilaksanakan dari, oleh dan untuk mereka sendiri. Inilah gambaran latihan Kepenagakan yang menarik. Saya yakin, apabila prinsip ini dipegang teguh dalam melaksanakan latihan kepenegakan, niscaya latihan tersebut akan benar-benar menarik bagi peserta didik. Dan sekaligus dapat mengarah kepada upaya penacapaian tujuan Gerakan Pramuka.
Lalu kenapa pemuda kurang berminat untuk menjadi Pramuka Penegak? Menurut pengamatan kami, factor-faktornya dapat kami simpulkan sebagai berikut :
Bentuk latihan yang menoton dan mengulang latihan penggalang.
Salah satu factor yang menyebabkan pemuda kurang berminat untuk menjadi Pramuka Penegak adalah karena banyak di antara Pembina Penegak yang menyajikan acara latihannya seperti pada latihan penggalang. Sehingga kesannya di mata anak didik, latihan kepenegakan itu menoton dan membosankan. Lebih-lebih bagi mereka yang dahulunya aktif waktu menjadi penggalang jelas tidak tertarik untuk masuk menjadi Penegak.
Hal ini sebenarnya janganlah sampai terjadi. Meskipun ada beberapa mata acara latihan yang sama untuk anak penggalang dan penegak, suatu missal, cara mempergukan kompas, tetapi model penyampaiannya dan luas isi materi antara penggalang dan Penegak jelas berbeda. Untuk anak penggalang materi yang disampaikan mungkin sebatas pengenalan kompas, bagian-bagian dan fungsinya, serta cara mempergukannya secara praktis. Tetapi untuk anak Penegak akan lebih lagi, selain materi yang disampaikan di Penggalang, masih ditambah lagi tentang sejarah asal usul kompas, macam-macam bentuk kompas dari yang paling sederhana sampai ke paling modern, cara memilih jenis kompas, cara merawat, cara membuat kompas yang sederhana. Dan kalau perlu, mereka juga harus dapat menerangkan dan melatih orang lain terutama adik-adik siaga dan penggalang dalam mempergunakan kompas. Lebih baik lagi kalau mereka dapat menuliskan hal-hal tersebut hingga tersusun menjadi bentuk buku. Yang menyampaikan materinya juga tidak harus Pembina, tetapi mereka dapat saling berdiskusi dari pengetahuan dan bahan-bahan yang mereka peroleh sendiri. Sehingga mereka saling menambah dan melengkapi. Dengan demikian pengetahuan mereka tentang kompas akan semakin luas.
Demikian juga untuk mata acara yang lain, hendaknya janganlah selalu Pembina yang menyampaikan, sehingga akan terkesan terlalu menggurui. Berilah jalan dan dorongan kepada mereka, terutama pengurus Dewan Ambalan. Untuk dapat menyampaikan materi latihan kepada teman-temannya. Cara lain yang dapat kita tempuh adalah dengan memberikan masalah dan pertanyaan yang berhubungan dengan materi latihan. Para Penegak disuruh membahas masalah tersebut atau mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan itu dengan cara berdiskusi atau membaca buku-buku. Kalau perlu tugaskan kepada mereka untuk menghubungi tokoh-tokoh atau instansi yang jelas menguasai atau ada hubungannya dengan materi tersebut.
Dengan demikian peserta didik akan sadar kekhilapannya dan cepat kembali ke jalan yang semestinya.
Terlebih untuk Ambalan yang masih baru didirikan, sebagai langkah awal Pembina harus banyak berperan. Baik dalam memberikan contoh cara memimpin jalanya latihan, mengurus administrasi maupun dalam membuat usulan kegiatan, petunjuk pelaksanaan, evaluasi dan laporan kegiatan. Pembina juga harus menjelaskan secara rinci tugas-tugas para Dewan Ambalannya sesuai dengan ketentuan yang benar.
Dengan demikian diharapkan Dewan Ambalan pertama yang berfungsi dengan baik dan benar. Ini sangat  penting sekali, sebab biasanya pengurus masa bakti berikutnya sebagian besar mencontoh kerbiasaan Dewan Ambalan sebelumnya. jika awalnya sudah terbiasa suatu hal yang kurang baik dikhwatirkan akan menjadi tradisi turun temurun dalam Ambalan tersebut.

Komentar kamu Favorit Print Kirim ke teman Baca selengkapnya

kepenegakan

KEPENEGAKAN

I. PENDAHULUAN
Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16 – 20 tahun. Secara umum usia tersebut disebut masa sosial (Kohnstam) atau disebut juga masa remaja awal yaitu masa pencarian jati diri, memiliki semangat yang kuat, suka berdebat, kemauannya kuat, agak sulit dicegah kemauannya apabila tidak melalui kesadaran rasionalnya, ada kecenderungan agresif, sudah mengenal cinta dengan lain jenis kelamin.
Pergerakan golongan Penegak disebut pergerakan bakti. Bagi seorang Penggalang yang masuk Ambalan Penegak, berarti melanjutkan latihan yang telah diterima di golongan Siaga dan Penggalang dan Ambalan Penegak adalah tempat mempraktekkan dan menyempurnakan pendidikannya dalam Gerakan Pramuka. Bagi mereka yang belum pernah menjadi Pramuka dapat diterima sebagai anggota Ambalan sedikitnya telah memenuhi syarat-syarat Penggalang Ramu. Kepenegakan adalah latihan ke arah kemandirian dan tidak menjadi beban orang lain, persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan menambah kecakapan sebagai bekal pengabdian dan berguna bagi masyarakat, memilih cara hidup yang dipedomani Trisatya dan Dasadarma.
Penegak dianggap sudah berani meluaskan sayapnya sendiri, membuka lingkaran dunianya lebar-lebar serta mandiri. Maka bentuk upacara pembukaan dan penutupan latihan Ambalan Penegak adalah berupa barisan yang terbuka dari semua sudut, yakni bersaf satu lurus di mana pemimpin-pemimpin Ambalannya berada di sebelah kanan. Pembina bisa berada di tengah-tengah lapangan upacara, tetapi bisa berada di ujung barisan paling kanan. Filosofisnya adalah bahwa Penegak sudah dibebaskan melihat dunia luar dan peran Pembina dalam membina Penegak adalah memberi porsi lebih besar terhadap pemberian dorongan, motivasi dan arahan (Tut Wuri Handayani), dibandingkan dengan di tengah-tengah menggerakkan (ing madya mangun karsa), dan di depan memberi keteladanan (ing ngarsa sung tulada).
Proses pembentukan jiwa dan mental dalam dunia kepenegakan dilakukan melalui Sandi Ambalan yang dibaca dan dihayati pada setiap upacara penutupan latihan, serta perjalanan spiritual (hike) dan renungan jiwa sebagai sarana introspeksi dan retrospeksi seorang Penegak.


II. MATERI POKOK
1. Ambalan Penegak.
a. Ambalan adalah Satuan kelompok Pramuka Penegak yang terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak. Kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa ambal-ambalan, yakni kegiatan yang dilakukan terus menerus oleh sekelompok orang. Ambalan Penegak mengandung pengertian kiasan dasar yakni kegiatan (bakti dan persaudaraan) yang terus menerus dilakukan dalam menegakkan dan mengisi Kemerdekaan Bangsa. Ambalan atau ambal dalam bahasa Lampung mengandung pengertian karpet indah yang paling lebar yang digunakan untuk bermusyawarah. Ambalan mempunyai konotasi lain yaitu sebagai wadah berkumpul melakukan suatu musyawarah sebelum melaksanakan kegiatan-kegiatan.
b. Nama Ambalan Ambalan umumnya menggunakan nama pahlawan. Namun tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-nama senjata atau nama kerajaan dalam pewayangan atau nama ceritera legenda. Dalam pemilihan nama tentunya diambil yang terbaik menurut anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.
c. Ambalan dipimpin oleh seorang Ketua disebut Pradana yang dipilih berdasarkan musyawarah anggota ambalan.
d. Ambalan yang ideal memiliki markas Ambalan, yakni tempat di mana Ambalan itu berkumpul. Markas ini biasanya diberi nama Sanggar. Setiap Ambalan memiliki bendera Merah Putih, bendera Pramuka, bendera Ambalan (bila ada), bendera WOSM, pusaka ambalan, sandi ambalan, tiang bendera, tali-menali, dilengkapi dengan peralatan tulis-menulis (mesin ketik, komputer, printer), peralatan memasak, serta peralatan perkemahan, sebagaimana halnya peralatan gugusdepan.

2. Sangga
a. Kelompok kecil dalam Ambalan Penegak disebut Sangga yang beranggotakan 4 – 8 Pramuka Penegak.
b. Kata Sangga mengandung pengertian sebagai penopang. Sangga di dalam Ambalan memberi pengertian sebagai penopang kegiatan yang dilakukan secara terus menerus. Sangga juga mempunyai arti sebagai rumah kecil (gubug, saung) tempat merencanakan berbagai kegiatan. Nama Sangga disusun sesuai dengan kiasan dasar yakni: Sangga Perintis, Penegas, Pendobrak, Pencoba dan Sangga Pelaksana.
c. Setiap Sangga memiliki Pemimpin Sangga dan Wakil Pemimpin Sangga, yang dipilih berdasarkan hasil musyawarah Sangga.

3. Pembina dan Instruktur
a. Setiap Ambalan dan Sangga Penegak idealnya memiliki Pembina. Sesuai dengan metode satuan terpisah, maka Pembina Ambalan/Sangga putera harus seorang pria, dan Pembina Ambalan/Sangga puteri harus seorang wanita. Hubungan antara Pembina Ambalan/Sangga dengan anggota Sangga seperti hubungan antara kakak dan adik; sedangkan hubungan Pembina Ambalan dengan Pembina Sangga sama seperti hubungan pada anggota dewasa Gerakan Pramuka lainnya yakni hubungan persaudaraan atau kekerabatan, bukan seperti hubungan antara atasan dan bawahan.
b. Ambalan yang menginginkan materi-materi sebagai bekal keterampilan dalam hubungannya dengan life-skill, dapat mengundang instruktur yang ahli di bidangnya.

4. Peminatan
Di dalam Gerakan Pramuka terdapat lembaga-lembaga yang dapat memberikan pendidikan khusus yang menjurus kepada peminatan yang disebut dengan Satuan Karya (Saka). Ada 8 Saka atau 8 peminatan dalam Gerakan Pramuka yakni (1) Saka Bahari – minat kelautan, (2) Saka Bakti Husada – minat pelayanan kesehatan, (3) Saka Bhayangkara – minat hukum dan kemasyarakatan; (4) Saka Dirgantara – Minat keangkasaan; (5) Saka Kencana – minat penyuluhan kependudukan; (6) Saka Taruna Bumi – minat pertanian, perikanan dan peternakan; (7) Saka Wana Bhakti – minat kehutanan; (8) Saka Wira Kartika – minat kesatriaan darat.
Keanggotaan dalam Saka bersifat tidak permanen karena anggota Saka dapat menjadi anggota beberapa Saka sesuai dengan minatnya, dan tidak melepaskan diri dari keanggotaan gugusdepannya.

5. Dewan Penegak (Dewan Ambalan)
a. Untuk mengembangkan kepemimpinan dan mengikutsertakan dalam pengambilan keputusan bagi Pramuka Penegak, dibentuk Dewan Ambalan Penegak, disingkat Dewan Penegak yang dipimpin seorang Ketua disebut Pradana dengan susunan sebagai berikut.
1) Seorang Ketua yang disebut Pradana
2) Seorang Pemangku Adat ( penjaga kode etik ambalan)
3) Seorang Kerani
4) Seorang Bendahara
5) Beberapa orang anggota
b. Dewan tersebut dipilih dari para Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga. dipilih dari para pemimpin Sangga dan atau wakil pemimpin Sangga.
c. Pembina Pramuka Penegak dan Pembantu Pembina Pramuka Penegak tidak masuk dalam Dewan Ambalan. Pembina Ambalan bertindak sebagai penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai hak dalam mengambil keputusan terakhir.
d. Dewan Penegak bertugas :
1) Menyusun perencanaan, pemrograman, pelaksana program dan mengadakan penilaian atas pelaksanaan kegiatan.
2) Menjalankan dan mengamalkan semua keputusan dewan.
3) Mengadministrasikan semua kegiatan satuan.
4) Keputusan Dewan dibuat secara demokratis

6. Dewan Kehormatan Penegak
a. Dewan Kehormatan Penegak adalah dewan yang dibentuk untuk mendampingi Dewan Penegak yang anggotanya terdiri atas para anggota Ambalan yang sudah dilantik, dan diketuai oleh Pemangku Adat
b. Tugas Dewan Kehormatan adalah untuk menentukan:
1) Pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasa dan tindakan atas pelanggaran terhadap kode kehormatan
2) Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak
3) Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak
c. Pembina bertindak sebagai penasehat

7. Kegiatan Penegak
a. Kegiatan Penegak adalah kegiatan yang berkarakter, dinamis, progresif, menantang, bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya. Kegiatan Penegak berasal dari Penegak, oleh Penegak, dan untuk Penegak, walaupun tetap di dalam tanggungjawab Pembina Penegak.
b. Materi yang akan dilatihkan pada hakekatnya semua aspek hidup yang nilai-nilai dan keterampilan. Materi dikemas sehingga memenuhi 4 H sebagaimana yang dikemukakan oleh Baden Powell yakni: Health, Happiness, Helpfulness, Handicraft. Materi latihan datang dari hasil rapat Dewan Penegak, namun demikian Pembina sebagai konsultan dapat menawarkan program-program baru yang lebih bermakna, menarik, dan bermanfaat.
c. Proses penyampaian materi bagi Penegak adalah:
• Learning by doing (meliputi: Learning to know, learning to do dan learning to live together).
• Learning to be (meliputi: Learning by teaching; Learning to serve; Serving to earn).
d. Di dalam latihan, dapat dilakukan pemenuhan/pengujian Syarat Kecakapan Umum (SKU), Syarat Pramuka Garuda (SPG), dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK). SKU dan SPG merupakan standar nilai-nilai dan keterampilan yang dicapai oleh seorang Pramuka. Sedangkan SKK adalah standar kompetensi Pramuka berdasarkan peminatannya, oleh karena itu tidak semua SKK yang tersedia dianjurkan untuk dicapai. Hasil pendidikan dan pelatihan Pramuka Penegak dilihat dari SKU - SPG yang dicapai dan SKK yang diraih. SKU Penegak terdiri atas 2 tingkatan, yakni: Peneegak Bantara dan Penegak Laksana. Setelah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Penggalang Terap, seorang Penggalang diperkenankan menempuh Pramuka Garuda (SPG) yang dalam pramuka internasional disebut Eagle Scout. Di tingkat internasional ada perkumpulan Pramuka yang telah mencapai Eagle Scout yang disebut ATAS (Association of Top Achievement Scout).


e. Secara garis besar kegiatan Penegak dibagi menjadi Kegiatan Latihan rutin dan kegiatan insidental.
Kegiatan Latihan Rutin
1). Mingguan
Kegiatan latihan biasa dimulai dengan:
- Upacara pembukaan latihan.
- Pemanasan dapat dilakukan dengan permainan ringan, ice breaking, diskusi mengenai program Ambalan atau kegiatan bakti masyarakat, atau sesuatu yang sifatnya menggembirakan tetapi tetap mengandung pendidikan.
- Latihan inti, dapat diisi dengan hal-hal yang meliputi penanaman nilai-nilai dan sekaligus keterampilan. Berbagai cara untuk menyajikan nilai-nilai dan keterampilan yang dilakukan secara langsung (misalnya keterampilan beternak ayam, beternak ikan hias, beternak lebah, membuat vas bunga dari bambu, penyuluhan narkoba, penyuluhan kependudukan kepada masyarakat, bakti latihan memberi materi baris-berbaris ke satuan Penggalang), dsb.
- Latihan penutup, dapat diisi dengan permainan ringan, menyanyi, atau pembulatan dari materi inti yang telah dilakukan.
- Upacara penutupan latihan. Pembina Upacara menyampaikan rasa terima-kasih dan titip salam pada keluarga adik-adik Penegak, dan memberi motivasi kepada Penegak agar tetap menjadi warganegara yang berkarakter.

2). Bulanan/ dua bulanan / tiga bulanan/ menurut kesepakatan.
Kegiatan ini bisa diselenggarakan atas dasar keputusan Dewan Penegak dan Pembinanya. Jenis kegiatan berbeda dengan kegiatan rutin mingguan seperti menyelenggarakan bazaar, pertunjukkan kesenian, kunjungan sosial, membantu kegiatan kelompok remaja putri di desa seperti menjahit, memasak dll, hiking, rowing, climbing, mountainering, junggle survival, orientering, swimming, kegiatan-kegiatan permainan high element, dan low element, praktek pionering yang sebenarnya, first aids, bakti masyarakat, berkemah.

3). Latihan Gabungan (Latgab).
Pada hakekatnya latihan gabungan ini adalah latihan bersama dengan gugusdepan lain, sehingga terjadi pertukaran pengalaman antara sesama Penegak, dan antara sesama Pembina. Materi kegiatannya sama dengan kegiatan bulanan/ dua bulanan / tiga bulanan/ menurut kesepakatan.

4). Kegiatan Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional
Jenis kegiatan kita kategorikan dalam kegiatan rutin, karena diselenggarakan tahunan, dua tahunan, tiga tahunan, empat tahunan, atau lima tahunan yang diputuskan dan diselenggarakan oleh Kwartirnya. Misalnya kegatan:
a) Gladian Pemimpin Satuan.
b) KIM (Kursus Instruktur Muda)
c) LPK (Latihan Pengembangan Kepemimpinan Penegak & Pandega).
d) LPDK (Latihan Pengelola Dewan Kerja).
e) Berbagai Kursus Keterampilan.
f) Berbagai jenis kursus kewirausahaan.
g) Mengerjakan berbagai proyek bakti.
h) Raimuna (Pertemuan Penegak & Pandega Puteri dan Putera).
i) Perkemahan Wirakarya (kemah bakti Penegak dan Pandega Puteri Putera, mengerjakan proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat).
j) Sidang Paripurna (untuk Dewan Kerja)
k) Musppanitera (Musyawarah Penegak & Pandega Puteri-Putera).
l) Moot seperti Raimuna di tingkat internasional.

5) Kegiatan Insidental
Kegiatan ini merupakan kegiatan partisipasi mengikuti kegiatan lembaga-lembaga Pemerintah atau lembaga non-pemerintah. Misalnya mengikuti pencanangan say no to drug yang diselenggarakan oleh BNN, atau Departemen Kesehatan; kegiatan penghijauan yang dilakukan oleh Departemen Pertanian, Kegiatan Imunisasi, Kegiatan bakti karena bencana alam, dan sebagainya.


III. PENUTUP
Peserta didik setiap saat harus ditempatkan sebagai subjek pendidikan; oleh karena itu Pembina tidak boleh menganggap dirinya sebagai store of knowledge (atau gudangnya ilmu pengetahuan), tetapi hendaknya bertindak sebagai fasilitator, yang dapat memfasilitasi kegiatan. Di sinilah diterapkan apa yang disebut oleh Baden Powell dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan latihan adalah ask the boys.


KEPUSTAKAAN
• Baden Powell, (2008), Scouting For Boys, Penerbit Pustaka Tunas Media. Jakarta.
• Baden Powell, (2009) Aids to Scout Mastership. Pustaka Tunas Media, Jakarta.
• Boy Scout of America, 1977, Order of Arrow Handbook, USA.
• Graydon. Don & Hanson. Kurt, 1997, Mountaineering, Sixth Edition, The Mountaineers, USA.
• Pepen Supandi, SP & Nurhidayat, 2007, Fun Game, Penebar Swadaya, Jakarta.
• Sannell. Edward. E & Newstrom. John. W., (1991), Still More Games Trainers Play, McGraw-Hill, Inc.
• Scouting an Educational System, The Team System. WSB JENEVA.
• The Scout Association of Australia, 1996, Scout Leaders Handbook, Second Edition, The National Excecutive Committee of The Scout Association of Australia.
• World Scout Bureau, (2007), Scouting in Practise, Pustaka Tunas Media, Jakarta.
• World Scout Bureau, 2005, World Adult Scout Handbook,
• World Scout Bureau, 2009, Empowering Young Adults, Guideline for The Rover Scout Section, Geneva.

soal-soal

EKILAS MATERI KEPRAMUKAAN …….

SEJARAH



  1. Penemu Pramuka tingkat dunia …Robert Stephenson Smith


  2. Ayah Penemu Pramuka tingkat dunia … Boden Powell


  3. Nama terkenalnya … Robert Stephenson Smith of Boden Powell from Gilwell Park


  4. Atas jasanya mendapat gelar …Robert Stephenson Smith of Boben Powell from Gilwell Park.


  5. Boden Powel mengadakan kemah pertama kali .. Bruanse Island


  6. Jumlah pesertanya … 21 anak pa


  7. Buku karangan nya.. Scouting for Boys, Revering to Success, Mongli in the Jungle.


  8. Pangkat terakhir Boden Powell dalan AD… Letnan Jendral


  9. Siapa yang membawa Scouting masuk ke Indonesia …. Orang Belanda


  10. Apa namanya …. Padvinder dan Padvinderis


  11. Apa nama Organisasinya… Nederlend Indise Padvinder Vereniging


  12. Indonesia membentuk pertama kali … Javance Padvinder Organisatie


  13. Siapa yang memprakarsai ….. SP Mangkunegoro VII


  14. Karena sesuatu hal Padvinder dilarang maka diganti menjadi … Pandu


  15. Siapa yang merubah nama tersebut … KH. Agus Salim


  16. Organisasi pandu saat itu antara lain.. SIAP,KBI,HW,PII,PERKETI


  17. Setelah pandu menjadi … Pramuka


  18. Siapa yang menemukan kata Pramuka …. Presiden Ir Sukarno


  19. Arti Pramuka menurut Ir Sukarno… Pemimpin


  20. Tgl berapa pidato Ir Sukarno mengenahi pemindahan Pramuka…. 9 Maret 1961


  21. Siapa yang menandatangani Kepres 238/1961 mengenahi organisasi Gerakan pramuka...Ir H. DJuanda


  22. Kapan lahirnya Pramuka …… 9 Maret 1961


  23. Kapan hari ulang tahun pramuka …… 14 Agustus


  24. Siapa yang mendapat gelar Bapak Pramuka Indonesia …. Sri Sultan Hamengkubuwono IX


  25. Siapa KaKwarnas Pertama kali ….. Sri Sultan Hamengkubuwono IX


  26. Serah terima Tunggul Gerakan Pramuka dari …. Presiden Ir Sukarno di serahkan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX


  27. Penemu Lambang Gerakan Pramuka ….. Sunardjo Admodipuro


  28. Lambang gerakan Pramuka ….. Siluite Tunas Kelapa


  29. Siluite tunas kelapa daunnya terbelah dua …. Satuan Terpisah


  30. Tunas kelapa berhadapan melambangkan ……. Penegak dan Pandega



KESIAGAAN

  1. Kode Siaga …. Warna Dasar Hijau dan huruf “S”


  2. Kode Kehormatannya … Dwi Dharma dan Dwi Satya


  3. Bentuk Upacaranya ….. Lingkaran


  4. Panggilan untuk Pembina .. Pa. Yahnda ……Pi. Bunda


  5. Panggilan untuk pembantu Pembina Pa/Pi … Pak Cik/Bu Cik


  6. Usia Yahnda/Bunda …. 25 th ….. Pak cik/Bu cik…. 17 th


  7. SKU nya …. Mula, Bantu, Tata


  8. Kecakapannya… Kecakapan Umum, Kecakapan Khusus, Pramuka Garuda


  9. Kelompok terkecilnya …. Barung jumlahnya 5 – 10 Anak


  10. 4 barung dinamakan …. Perindukan


  11. Perindukan dipimpin oleh…. pemimpin Barung utama atau Sulung


  12. TKK Siaga… tidak bertingkat, bentuknya Segitiga terbalik sama sisi


  13. Gambar TKUnya …. Mancung Kelapa


  14. Nama Barungnya …. Kode Warna (merah, putih, kuning, hitam, putih, dll)


  15. Bentuk Permainannya… lempar tongkat, tangkap bendera, lempar bola dll


  16. Bentuk kegiatan bersamanya … Pesta Siaga, Basar Siaga, Darmawisata


  17. Pola Pembinaanya … Ing Ngarso Sung Tulodo, Banyak memberi contoh


  18. Usianya…. 7 – 10 tahun


  19. Pakaiannya …. Seragam Pramuka, Baju diluar memakai dua saku dibawah


  20. Penyampaian materi Sistem… Cerita dan hindari mencatat

KEPENGGALANGAN

  1. Kode Penggalang …. Warna Dasar merah huruf “G”


  2. Kode Kehormatan …. Tri Satya dan Dasa Dharma


  3. Bentuk Upacaranya …. Angkare


  4. Panggilan untuk Pembina dan pembantu Pembina pa/pi … Kakak


  5. Usia Pembina … 25 tahun. Pembantu Pembina….. 21 tahun


  6. SKUnya… Ramu, Rakit, Terap


  7. Kecakapannya… Kecakapan Umum, Kecakapan Khusus, Pramuka Garuda


  8. Satuan terkecilnya… Regu, jumlahnya 5 – 10 anak


  9. 4 regu dinamakan…. Pasukan


  10. Kode Pasukan mengunakan Huruf atau Nomor (A,B,C atau 1,2,3)


  11. Pasukan dipimpin oleh…. Pemimpin Pasukan PRT/Pratama


  12. TKK Penggalang ada 3 tingkat… Purwa, Madya,dan Utama


  13. Gambar TKUnya… Manggar (Bunga Kelapa)


  14. Nama Regunya… Nama Binatang (rusa,gajah,kambing,harimau, dll)


  15. Untuk Pi…. Nama tumbuhan (bukan nama bunga)


  16. Bentuk kegiatan bersamanya… Jambore, LT, dan Kemah Bhakti


  17. Penggalang yang berusia 14 tahun… bisa menjadi anggota Saka


  18. Pola Pembinaanya… Ing Madya Mangun Karso


  19. Usianya….. 11 – 15 tahun


  20. Pakaiannya… Seragam celana pendek baju dimasukkan.


  21. Materinya…. Semaphore,Morse,Tali –temali, PBB, Halang Rintang, Sandi, Peta Pita, Kompas, Berkemah, Api Unggun, Kim Speling, Heiking, Widegame, Permainan, Pengenalan kesakaan, dll.


  22. Dewan Penggalang dipimpin oleh …. Pratama


  23. Susunannya… Ketua, Wakil, Sekertaris, Bendahara, Anggota


  24. Anggota terdiri dari… Para pemimpin Regu dan Wapinru


  25. Dewan kehormatan penggalang dipimpin oleh…. Pembina Penggalang


  26. Wakil dijabat oleh …. Pratama


  27. Susunannya…. Ketua, Wakil, Sekertaris, Bendahara, Anggota


  28. Anggota… terdiri dari pimpinan regu


  29. Tugas Dewan Penggalang… Merencanakan latihan selama satu bulan


  30. Tugas Dewan Kehormatan Penggalang … Merencanakan Pelantikan mengadakan sidang apa bila ada anggota yang melanggar kode kehormatan.



KEPENEGAKAN

  1. Kode Penegak ….. Warna Kuning Huruf “T”


  2. Kode Kehormatannya… Tri Satya dan Dasa Dharma


  3. Bentuk Upacaranya … berderet 1 sab


  4. Panggilan untuk Pembina dan pembantunya …Pa/Pi.. Kakak


  5. Usia Pembinanya … 27 tahun pembantunya… 25 tahun


  6. Tingkatan SKUnya …. Bantara Laksana


  7. Kecakapannya … Kecakapan Umum, Kecakapan Khusus, Pramuka Garuda dan beberapa Kursus di bidangnya


  8. Tanda Penghargaannya….. Bintang Tahunan, Bintang Teladan


  9. Satuan terkecilnya …. Sangga .. jumlah 1 sangga … 5-10 anak


  10. 4 sangga namanya… Ambalan


  11. Nama Sangga… Pencoba, Perintis, Pendobrak, Pelaksana, dan Penegas


  12. Ambalan diberi kode… Nama Pahlawan


  13. Ambalan dipimpin oleh …. Pradana


  14. Dewan Ambalan terdiri dari … Ketua, wakil, Bendahara, sekertaris, dan anggota, ketua dijabat Pradana (otomatis)


  15. Tugasnya …. Merencanakan Program latihan selama 1 tahun


  16. dewan Kehormatan ambalan oleh … Pembina Penegak


  17. Mengadakan siding …. Sewaktu waktu (bila perlu)


  18. Jenis Pertemuanya… Raimuna, Musppanitera, PW, Perkasa (JOTA), Persabara, Pertiwana Jumbara


  19. Usianya … 16 s/d 20 tahun


  20. TKKnya … 3 tingkat… Purwa, Madya, Utama


  21. Pola Pembinaannya… Tut Wuri Handayani (memberikan kebebasan kepada anak, sepanjang tidak meyalahi aturan yang ada. Apabila ternyata menyimpang Pembina harus mengambil alih sebagai tanda penyelamatan nama baik gerakan ambalan)


  22. Masa Bhakti pengurus Ambalan …. Sama dengan masa bhakti gudep



ANGGOTA DEWASA

  1. Kode Pembina …. “B”


  2. Kode Kehormatannya…. Tri Satya dan Dasa Dharma


  3. Syarat Pembina… 25 tahun atau sudah resmi menikah


  4. Jenjang Kursusnya… KMD, KML, KPD/ NTC dan KPL/ ITTC


  5. Bagaimana cara membedakan pembiana S,G,T … dari warna pita Mahirnya


  6. Jenis Pertemuan Pembina… Karang Pamitran


  7. Tanda Penghargaannya …. Bintang Panca Warsa kls I – VII, Bintang Wiratama, Bintang Teladan, Bintang Melati, Bintang Darma Bhakti, Bintang Tunas Kencana, Tigor.


  8. Cara Pengusulan mendapatkan Penghargaan … Lewat Kwartir Rantingnya


  9. Sebelum membina Pembina Harus …. Membuat program latihan


  10. Program latihan terdiri dari … harian/Mingguan, bulanan, Tahunan.



PENGETAHUAN UMUM PRAMUKA

  1. Saka yang ada di Indonesia …. Bhayangkara (POLISI), Bahari (AL), Dirgantara (AU), Taruna Bumi (PERTANIAN), Kencana (BKKBN), Bakti Husada (KESEHATAN), Wana Bhakti (POLHUT), Bina Sosial (DEPSOS), Pandu Wisata (DIPARTA)


  2. Barung, Regu, Sangga, dan Reka adalah… Kumpuluan anak dari masing – masing satuan terkecil yang berjumlah 5 – 10 anak dan mempunyai keinginan yang berbeda – beda dalam penerimaan pelajaran


  3. KRIDA adalah… satuan terkecil yang terdapat dalam saka dan mempunyai pemikiran yang sama dalam menerima pelajarannya


  4. Pembina Mahir ialah… Seorang yang mempunyai keahlian dibidang kepramukaan dan mempunyai Sertifikat KML


  5. Pembina Profesional ialah.. Seorang yang mempunyai keahlian dibidang ilmu Kepramukaan dan digaji seperti pegawai untuk menduduki dalam suatu kwartir/staff khusus.


  6. Pembina sebutan bagi siapa .. Anggota gerakan pramuka yang berusia 25 tahun atau yang pernah menikah secara resmi (walaupun tidak bisa pramuka)


  7. Pembina Satuan ialah .. Pembina mahir yang memegang langsung atau bertanggung jawab dalam satu satuan. Missal : Satuan Siaga, Penggalang, dll.


  8. Pembina Saka ialah .. Pembina mahir yang bertanggung jawab atas pendidikan kepramukaan dalam suatu satuan karya.


  9. Instruktur Pramuka .. Orang yang mempunyai keahlian khusus dibidangnya dan diperlukan di gerakan pramuka (dalam melaksanakan tugas tidak harus menggunakan pakaian pramuka)


  10. Instruktur Muda … Seorang yang mempunyai keahlian khusus dibidangnya dan yang bersangkutan masih dalam status anak didik.


  11. Dewan Saka dan Dewan Kehormatan Saka .. Pengertiannya sama dengan dewan di kepramukaan, mengenai komposisi dan jumlah pengurusnya menyesuaikan kebutuhan.


  12. Tanda jabatan Pemimpin.. Janur dua .. Barung (hijau), Regu (merah), Sangga (kuning), Reka (coklat muda), Krida (biru)


  13. Sulung, Pratama, Pradana T, Pradana D dan Koordinator pimpinan Krida tandanya sama yaitu … Janur Tiga warnanya sama dengan atas.


  14. Samakah TKK Saka dengan Umum.. Tidak sebab TKK Saka sesuai dengan sakanya, bentuk TKKnya bujur sangkar dan tidak bertingkat


  15. Syarat apa yang harus dipenuhi sebelum ujian TKK… yang bersangkutan harus sudah mencapai tingkatan SKU yang pertama digolongannya. Contoh Siaga sudah Mula, Penggalang sudah Ramu, Penegak sudah Bantara dll.


  16. Kepada siapa harus ujian SKU… Pembina Satuannya atau kakak kelasnya tetapi tanda tangan pengesahan tetap dari Pembina satuannya.


  17. Kepada siapa harus ujian SKK… Pembina satuanya. Instruktur, Instruktur Muda, dan orang lain yang mendapat surat mandate yang pengujian dari Pembina satuannya


  18. Siapa yang berhak melantik anak didik… Pembina satuannya atau orang yang mendapat mendat dari Pembina satuannya.


  19. Bagaimana KRONOLOGI pelantikan kenaikan tingkat… I. Penyelesaian SKU II. Sidang Dewan Kehormatan T/D III. Spiritual Hike/Perjalanan Spiritual IV. Renungan Jiwa V. Upacara pelantikan

Catatan : kalau mau memasukan Adat ambalan tidak boleh bertentangan dengan AD dan ART Gerakan Pramuka sehingga menjadi AD ART terselubung dan Dualisme yang nantinya mengaburkan aslinya serta berakibat yang tidak boleh menjadi setengah boleh.

  1. Apa yang dimaksud Spiritual Hike… Perjalanan ditempat yang sunyi tanpa gangguan orang lain sehingga sepanjang perjalanan yang bersangkutan akan menikmati alam sekitar dan akan selalu ingat akan Kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa

Catatan : Pelaksanaan harus benar – benar direncanakan dan diawasi setiap langkah peserta, hanya petugas tidak terlihat oleh peserta, jadi peserta hanya terkesan seorang diri.

  1. Upacara Pelantikan ialah… rentetan gerak yang terseusun atau tertata sesuai dengan aturan untuk melantik anggota yang telah menyelesaikan SKU/SKK setingkat


  2. Apa yang harus ada dalam upacara Pelantikan … Pembina Upacara, Peserta Upacara, Petugas Upacara, Perangkat Upacara.


  3. Perangkat Upacara Pelantikan… Teks Pancasila, Teks Tanya Jawab dan Teks Tri Satya, Teks Sandi Ambalan, Bendera Merah Putih, Bendera Gerakan Pramuka/Gudep Pa.Pi, Ambalan/Kibaran Gita,WOSM,WAGGGS, Tanda kecakapan Umum/tanda Kecakapan Khusus, Boleh ditambah Pusaka Ambalan.


  4. Pusaka Laksana adalah … Bambu Runcing sepanjang 1945mm, Bendera merah putih sepanjang 8 dm, banbu runcing, runcingnya 17 cm. pusaka tersebut diserahkan pada saat upacara pelantikan berlangsung.


  5. Renungan Kegiatan… uraian kegiatan dari awal sampai akhir yang disusun dalam sebuah kalimat yang puistis yang didengarkan oleh peserta renungan.


  6. Renungan suci ialah… Biasanya untuk menyambut HUT Pramuka, berisi tentang perjalanan gerakan pramuka dari tahun kelahirannya sampai saat diperingati yang dirangkum dalam susunan kalimat yang puistis. Atau …. Renungan yang berkaitan dengan HUT Organisasi dalam pembacaan renungannya diriwayatkan organisasi tersebut dari mulai kekurangan hingga kelebihannya sehingga bisa dijadikan tolok ukur di hari berikutnya.


  7. Ulang janji ialah … mengulang janji yang telah diucapkan waktu pelantikan yaitu TRI SATYA biasanya dirangkai dengan upacara pelantikan kenaikan tingkat SKU dan renungan suci HUT Pramuka.


  8. Jurit Malam ialah.. Prajurit malam (seorang yang mengadakan perjalanan malam hari dan dan mendapat tugas menyelesaikan segala rintangan yang ada atau menghadang saat itu juga).


  9. Renungan jiwa ialah.. Renungan yang dibaca dalam hati sebelum yang bersangkutan/dilantik sehingga pada saat pelantikan nanti yang besangkutan seolah menjadi manusia yang baru lahir dan akan berbuat kebajikan.


  10. Isi dalam renungan jiwa ialah… ulasan perbuatan yang kurang baik mengenai diri pembaca yang telah dilakukan selama ini dan usaha – usaha yang mungkin bisa membuat yang bersangkutan bertaubat.

Catatan : Pembuat renungan jiwa ini adalah Pembina satuannya yang langsung memegang anak didik tersebut, dengan berdasrkan pengamatan langsung, pendekatan guru, orang tua andik, teman sepermainan, lingkungan pergaulan, dan perwatakan yang bersangkutan.

  1. Siaga berasal dari kata … MenSIAGAkan Rakyat. Masa pensiagaan nasional tahun 1908 s/d 1928.


  2. Penggalang berasal dari kata … MengGALANG Persatuan, masa penggalangan Kemerdekaan tahun 1928 s/d 1945


  3. Penegak berasal dari kata…MeNEGAKkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, masa Kepenegakan /pandega tahun 1945 s/d 1961.


  4. Saiga Mula berasal dari kata “ MULAi membangun ”


  5. Siaga Bantu berasal dari kata “ Membutuhkan BANTUan ”


  6. Siaga Tata berasal dari kata “ Untuk diTATA/meNATA


  7. Penggalang Ramu berasal dari kata “Membutuhkan RAMUan untuk membangun “


  8. Penggalang Rakit berasla dari kata “dapat ramuan lalu diRAKIT


  9. Penggalang Terap berasal dari kata “Setelah dirakit lalu di TERAPkan”


  10. Penegak Bantara berasal dari kata “ setelah diterapkan kita butuh BANTARA/Pengawal”


  11. Penegak Laksana berasal dari kata “untuk meLAKSANAkan tugas pembangunan”


  12. Pandega berasal dari kata “setelak ada yang melaksanakan kita cari yang meMANDEGAni atau Pemimpin.


  13. Barung … Tempat menjaga ramuan bahan bangunan


  14. Perindukan …. Tempat dimana anak cucu berkumpul


  15. Regu … gardu/pangkalan untuk meronda


  16. Pasukan … tempat anggota suku berkumpul


  17. Sangga … Gubuk, rumah kecil untuk orang yang diberi tanggungjawab menggarap sawah atau lading


  18. Ambalan … Staff atau cologne


  19. Racana …. Pondasi, Tiang,Alas/Umpak


  20. Gugus Depan ialah … kombinasi satuan – satuan yangb bertugas didepan atau terdepan yang langsung menghadapi tantangan.


  21. Tantangan gerakan Pramuka adalah… pemecahan segala masalah dan kesukaran untuk menuju kepentingan nasional.


  22. SDM yang menghambat kemajuan pendidikan… TAHU pura – pura TIDAK TAHU, TIDAK TAHU tidak mau TAHU, TIDAK TAHU sok TAHU.


  23. Jadilah orang yang … TAHU mau TAHU untuk MEMBERITAHU agar semua menjadi berpengeTAHUan sehingga kendala kepentingan Nasional dapat dipecahkan.



KEORGANISASIAN

  1. Pramuka tertinggi …. Presiden


  2. Kamabinas dijabat oleh …. Presiden selama masa Bhaktinya


  3. Kakwarnas terpilih… pertama Sri Sultan Hamengkubuwono IX, kedua Letjen (purn) Sarbini, ketiga Letjen (purn) Mashudi, keempat Letjen (purn) Himawan Sutanto


  4. Masa Bhakti Kakwarnas … 5 tahun dan dapat dipilih kembali


  5. Para pengurusnya disebut … Andalan Nasional


  6. Kantor Kwarnas terletak di … Jl Medan Merdeka Timur no. 6 Jakpus


  7. Nama lembaga pendidikannya … Lemdikanas “CANDARA DIMUKA”


  8. Lemdikanas di… Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta


  9. Kamabida dijabat oleh … Gubernur salama masa bhaktinya


  10. Masa Bhakti Kakwarda …. 5 tahun dan dapat dipilih kembali


  11. Para pengurusnya disebut … Andalan Daerah


  12. Kantor Kwartir daerah 11 Jateng … Jl Pahlawan no. 7 Semarang


  13. Nama lembaga pendidikannya… ‘CANDRA BIRAWA”


  14. Tempatnya … Karanggeneng Kec. Gunung Panti Kodya Semarang


  15. Kamabicab dijabat oleh …. Bupati selama masa bhaktinya


  16. Masa Bhakti Kakwarcab… 5 tahun dan dapat dipilih kembali


  17. Para pengurusnya disebut … Andalan cabang


  18. Nama Lemdikacab Pati … “PRAGOLO”


  19. Kamabiran dijabat oleh … camat selama masa bhaktinya


  20. Masa Bhakti Kakwaran … 5 tahun dan dapat dipilih kembali


  21. Para Pengurusnya disebut…. Andalan Ranting


  22. Kwartir Ranting tidak mempunyai lembaga Pendidikan tapi bisa mengadakan Pendidikan Pramuka atas nama cabang (kwartir cabang)


  23. Dewan kerja Nasional, Daerah, Cabang, dan Ranting, dijabat oleh.. T/D diwilayah kerjanya adapun masa bhaktinya sama dengan masa bhakti kwartirnya.


  24. Gugus Depan … T/D … tidak mempunyai Dewan Kerja yang ada hanya dewan Ambalan dan Dewan Kehormatan Ambalan serta sangga Kerja



PERTEMUAN ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA

  1. Basar/Pesta Siaga ialah … Pertemuan pramuka siaga dengan uji materi kesiagaan


  2. Diadakan … 1th untuk ranting, 2th untuk cabang, 3 th untuk daerah


  3. Jambore… Pertemuan pramuka penggalang dengan acara kegiatan bersama buka dilombakan, biasanya berupa pengalaman kegiatan yang Demontratif serta menyenangkan


  4. Diadakan … 2 th untuk Ranting, 3 th Cabang, 4 th Daerah dan 5 th Nasional


  5. LT… Pertemuan Pramuka Penggalang dengan materi uji Kepenggalangan LT III – 3 th di Cabang, LT IV – 4 th di Daerah, dan LT V bila dipandang perlu


  6. Kemah Bhakti Penggalang .. diadakan sewaktu – waktu sesuai kebutuhan


  7. MUSPANITERA ialah.. pertemuan anggota T/D untuk membahas/ reorganisai kepengurusan dewan kerja dan membahas program kerjanya.


  8. Muspanitera diadakan.. 2 th Ranting, 3 th Cabang, 4 th Dearah, 5 th Nasional


  9. Raimuna ialah… Pertemuan T/D dalam bentuk kegiatan kesakaan, bhakti masyarakat, dan pengenalan teknologi tepat guna dll,kegiatan ini tidak terlalu banyak unsure yang di lombakan


  10. Peran saka… Pertemuan T/D yang tergabung dalam saka dan menampilkan kemahirannya dalam arena pertemuan, kegiatannya hamper sama dengan Raimuna, hanya unsure lombanya lebih dominant


  11. PW ialah… Pertemuan T/D yang di dalam kegiatan tersebut peserta dititik beratkan untuk melaksanakan kerja bhakti/ bhakti masyarakat , Contoh : Pengerasan Jalan, Pembuatan pasar, membantu membuat bendungan dll.


  12. PERKASA/JOTA.. Pertemuan T/D lewat udara/ alat komunikasi lewat Radio kegiatannya hanya berkisar kenalan dan informasi daerah satu dan daerah lain


  13. DIAN PINSA ialah … pertemuan tapi dalm bentuk semacam kursus untuk materi bisa diambilkan materi kepenegakan hanya porsi LEDERSIP agak diperbanyak adapun pelaksanaan bisa dilaksanakan dalam satu ambalan atau gabungan dengan ambalan lain


  14. Perkemahan SAFARI.. perkemahan yang dilaksanakan dalam tempat berpindah – pindah. Adapun materinya bisa disesuaikan dengan materi peserta perkemahan. Perkemahan safari hendaknya direncanakan masak – masak mengingat akan menimbulkan perhatian kalayak ramai



ISTILAH YANG ADA DALAM KEPRAMUKAAN BAIK DARI DALAM DAN LUAR NEGERI

  1. Cub… Siaga, Scouting …. Penggalang, Rover… Penegak, Senior Rover… Pandega, (istilah dari negara asal Inggris)


  2. Padvinder/Padvinderis (belanda), Kaibodan/Sainendan (Jepang), Pandu/ Kepanduan (Indonesia sebelum th 1961), Pramuka/Kepramukaan (Indonesia sesudah th 1961)


  3. NPO : Nederlendse Padvinders Organisatie


  4. NIPV : Nederlend Indische Padvinders Vereeniging


  5. JPO : Javanse Panvinders Organisatie


  6. PAPI : Persaudaraan Antar Pandu – pandu Indonesia


  7. JJP : Jong Java Pedvinders


  8. PK : Pandu Kebangsaan


  9. KBI : Kepanduan Bangsa Indonesia


  10. SIAP : Serikat Islam Angkatan Pandu


  11. PVB : Padvinder Bond


  12. BPPKI : Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia


  13. PERKINO : Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem


  14. PPP : Perserikatan Pandu Pandu


  15. HW : Hizbul Waton


  16. PK : Pandu Kristen


  17. IPINDO : Ikatan Pandu Indonesia


  18. PERPANTUN : Permusyawaratan Pandu Penuntun Nasional


  19. PII : Pandu Islam Indonesia


  20. PERKETI : Persatuan Kepanduan Tiongwha


  21. Mabi : Majelis Pembinbing (Ranting, Cabang, Daerah, Nasional)


  22. Kwar : Kwartir (Ranting, Cabang, Daerah, Nasional)


  23. Mu/Mus : Musyawarah (Gudep, Ranting, Cabang, Daerah, Nasional)


  24. Andalan : Orang bisa diandalkan (Ranting, Cabang, Daerah, Nasional)


  25. Anculat : Andalan cabang urusan latihan


  26. Anculiti : Andalan cabang urusan penelitian


  27. Ancusek : Andalan cabang urusan Sekretaris


  28. Ancuroh : Andalan cabang urusan Kerohanian


  29. Ancupa : Andalan cabang urusan Putra


  30. Ancudiklat : Andalan cabang urusan Pendidikan dan latihan


  31. Lemdikada : Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Daerah


  32. KMD : Kursus Mahir Dasar


  33. KML : Kursus Mahir Lanjutan


  34. KPD : Kursus Pelatih Dasar


  35. KPL : Kursus Pelatih Lanjutan


  36. NTC : National Training Course


  37. ITTC : International trainers the Team Course


  38. DK : Dewan Kerja ( Nasional, Daerah,dll)


  39. Muspanitera : Musyawarah Penegak Pandega Putri Putra


  40. Perkasa : Pertemuan Pramuka Angkasa (dulu namanya JOTA)


  41. JOTA : Jambore On The Air


  42. PW : Perkemahan Wira Karya


  43. Jumbara : Jumpa Bhakti Gembira


  44. Persabara : Perkemahan Satuan Saka Bhayangkara


  45. Pertiwana : Perkemahan Wana Bakti


  46. Raimuna berasal dari kata RAI : Berkumpul, dan MUNE : Mencari kata sepakat. Berasal dari bahasa Japen Waropen Irian Jaya.


  47. SAR UBALOKA : Search And Rescue Unit Bantuan Pertolongan Pramuka


  48. Semboyan Pramuka Garuda : SETIA – SIAP – SEDIA


  49. SKU : Syarat Kecakapan Umum TKU : Tanda Kecakapan Umum


  50. SKK : Syarat Kecakapan Khusus TKK : Tanda Kecakapan Khusus


  51. Tempat Pemasangan TKK dalam selendang… disebut Tetampan


  52. Warna Tetampan… Coklat Tua, untuk membedaka S,G,T terlihat garis tepi tetampan tersebut S – Hijau, G – Merah, T – Kuning, Pemasangan TKK tidak boleh ditumpuk harus memanjang, jarak TKK sat dengan yang lainnya ± 2 cm. TKK hanya tampak dibagian depan saja, kalau masih lebih bisa diletakkan di tetampan yang satu, Jadi andik dibenarkan menggunakan tetampan, lebih dari satu.

Contoh : Mempunyai TKK pengamat Purwa, Madya Utama, yang dipasang yang paling tinggi yaitu pengamat tingkat utama
TKK yang diperoleh dari saka tidak boleh dicampur dengan TKK yang dari umum, sebab TKK dari Saka tidak bertingkat sedangkan dari umum bertingkat.

  1. TKK dibagi mejadi berapa bidang …. 5 bidang

Bidang Agama, Moral, Mental Spiritual,

  1. Untuk membvedakan TKK termasuk S,G dan T terlihat dari…. warna garis tepinya


  2. Macam – macam TKK umum…. P3K, Pengatur rumah, Penjahit, Berkemah, Pengamat, Juru Masak, Juru Kebun, Pengaman Kampung, Penabung, Qori’ah, Berternak Ayam, Bersepeda, Penjelajahan, Pengaman lalu lintas, dll


  3. Apa yang dimaksud Tanda Pengenal …. Tanda yang dikenakan diseragam Pramuka, yang dapat menunjukan diri seorang anggota pramuka tentang satuannya, kemampuan, tanggungjawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya, dan tanda penghargaan yang dimilikinya.


  4. Tanda Pengenal dalam gerakan pramuka terabagi menjadi berapa ... . 5

    1. Tanda Umum, Tanda yang dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik : Tanda tutup kepala, Setangan leher, Tanda Pelantikan.


    2. Tanda Satuan, Tanda yang dapat menunjukkan satuan/ Kwartir tertentu, tempat seorang anggota tergabung, dari satuan terkecil di Gugus Depan sampai tingkat Nasional


    3. Tanda Jabatan, Tanda yang menunjukkan Jabatan dan atau tanggungjawab seseorang dalam lingkungan Gerakan Pramuka, conto : Ketua, Wakil, Andalan, Mabi, dll


    4. Tanda Kecakapan, Tanda yang menunjukkan Kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap dan usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai dengan golongan Usianya. Contoh : tanda Ramu, Rakit, Terap, Bantara, Laksana, Garuda, dll


    5. Tanda Kehormatan, Tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan seseorang atas jasa, Darma Bhakti yang dianggap cukup bermutu dan berguna bagi gerakan Pramuka, Gerakan Pramuka Dunia, Masyarakat, bangsa, Negara dan umat Manusia. Contoh : Bintang Penghargaan Panca Warsa, Melati Tunas Kencana, Darma Bhakti, Wira Tama, dll



  5. Apa yang dimaksud PDMPK … Prinsip – prinsip Dasar Methodik Pendidikan Kepramukaan


  6. Apa yang dimaksud dengan Pramuka…. Sebutan bagi Anggota Gerakan Pramuka yang berusia 7 s/d 25 th,

Praja : rakyat, Muda : Pemuda/Pemudi, Karana : Berkaryabekerja atau rakyat muda yang suka berkarya, Menurut Presiden Sukarno : “PEMIMPIN”

  1. Apa yang dimaksud Gerakan Pramuka …Suatu Organisasi yang berbadan hukum dengan kepres No. 238 th 1961 yang bertujuan menyelenggarakan gerakan Kepanduan Kepada Pemuda Indonesia.


  2. Apa yang dimaksud Kepramukaan…

      • Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak – anak dan pemuda dibawah tanggungjawab orang dewasa


      • Yang dilaksanakan diluar pendidikan sekolah dan di luar lingkungan pendidikan keluarga


      • Dengan menggunakan Prinsif Dasar Metodik Pendidikan Kepramukaan



  3. Resolusi Konfrensi kepramukaan sedunia tahun 1924 berlangsung di …. KOPENHAGEN DENMARK, menghasilkan bahwa kepramukaan mempunyai tiga (3) ciri Khas yaitu sifat : NASIONAL, INTERNASIONAL, UNIVERSAL


  4. Dibagi menjadi berapa funfsi Kepramukaan itu …..

    1. Permainan/Game … bagi anak didik kepramukaan merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan


    2. Pengabdian/Job…. Bagi orang dewasa kepramukaan sudah bukan lagi permainan namun arena untuk mengabdikan diri.


    3. Alat/Means… di Masyarakat atau lembaga Kepramukaan merupakan ajang menyampaikan programnya sehingga dengan bantuan pramuka maka diharapkan maksud, tujuan lembaga tersebut. Dapat efektif terlaksana.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host