Pernahkah Anda berbicara dengan seseorang dan begitu tertarik dengan
respon-respon yang disampaikannya, atau kebalikannya, Anda merasa jenuh
dengan semua respon yang diucapkannya. . ?? Menurut Kevin Hogan dan
Mary Lee Labay dalam bukunya yang berjudul Irresistible Attraction
ada delapan hal yang harus dihindari dalam percakapan, jika kita ingin
percakapan kita menjadi menarik. Kedelapan hal itu adalah :
1. Penentang Argumentatif
Suatu hari dalam sebuah percakapan, ”Wah, kelihatannya hari ini cerah
ya?”. Kemudian di respon oleh rekannya, ”Ah tidak, menurut saya hari
ini agak mendung”. ”Oh agak mendung ya, mungkin sebentar lagi akan turun
hujan”. Kemudian di respon lagi, ”Menurut saya tidak akan hujan, hari
ini saya membaca prakiraan cuaca dari BMG”. ”Oh, begitu ya, pasti Anda
sering mencermati prakiraan cuaca dari BMG ya?”. Lalu di respon, ”Ah
tidak juga, sesekali saja saya mendengarnya”. Bagaimana dengan
percakapan tersebut? Respon argumentatif memang baik, melatih kemampuan
berpikir kita, namun jika respon argumentatif itu diberikan dalam bentuk
penentangan yang bertubi-tubi seperti contoh diatas, akan membuat
percakapan kita menjadi tidak menyenangkan.
2. Selalu Membuat Perbandingan
Dalam sebuah percakapan, seseorang berkata pada temannya, ”Hari ini
saya berhasil melewati ujian dengan baik”. Kemudian dijawab oleh
temannya, ”Iya itu belum seberapa, saya pernah melewati ujian yang lebih
berat dari yang kamu lewati sekarang, dulu saya benar-benar melewatinya
dengan baik, walaupun saya merasakan penderitaan saat itu. Yang kamu
rasakan saat ini belumlah sebanding dengan apa yang saya rasakan dulu,
sangat sulit sekali”.
Apa yang dirasakannya sekarang adalah rasa malas untuk melanjutkan
percakapan berikutnya. Seseorang yang sedang ingin bercerita tidak ingin
mendengarkan cerita orang lain, tapi ia ingin ceritanya didengarkan
oleh orang lain. Akan lebih baik jika kita mengeksplorasi cerita orang
itu daripada malah membuat sebuah cerita baru dan
membanding-bandingkannya.
3. Merasa Superior
”Saya dengar di kota ini akan berdiri sebuah supermarket baru ya?”.
Kemudian temannya menjawab, ”Ah, aku sudah mengetahuinya sejak setengah
tahun yang lalu”. ”Oh begitu ya, saya pikir saya termasuk yang paling
dahulu mengetahuinya”. Lalu temannya menyahut, ”Ah, kalau informasi
seperti itu, aku tidak pernah melewatinya, bahkan pendirian rumah sakit
baru di kota ini tahun depan aku juga sudah mengetahuinya kemarin”.
Bagaimana jika, tadi temannya menyahut, ”Wah, itu informasi yang
menarik, bagaimana cerita selengkapnya?”. Mungkin orang yang mendengar
akan lebih merasa tertarik untuk melanjutkan percakapan dengannya.
4. Mengumbar Beban Masalah Pribadi
Saat kita membicarakan permasalahan pribadi kepada orang lain, secara
tidak langsung akan mempengaruhi psikologis orang yang kita ajak
bicara. Kecuali jika ia seorang terapis yang bermaksud menolong kita
keluar dari masalah. Namun, jika ia bukan seorang terapis, apakah secara
psikologis ia selalu siap dengan setumpuk beban masalah pribadi kita.
Lebih parah lagi jika itu dilakukan secara berulang-ulang dalam pokok
bahasan yang sama. Kebosanan dan rasa jenuh akan menghinggapinya saat
mendengarkan beban masalah pribadi yang belum tentu ia saat itu siap
untuk mendengarkannya.
5. Menilai Negatif
Suatu hari dalam suatu kantor, seorang karyawan berujar,
”Kelihatannya John sedang dalam kondisi yang sulit saat ini”. Kemudian
karyawan lain yang diajak bicara menyahut, ”Ia memang tidak mampu
mengendalikan emosinya, hal ini membuat seluruh pekerjaannya jadi buruk,
semua tugas-tugasnya tidak dijalankan dengan baik, saya lelah
menghadapinya”. Bagaimana jika Anda mendapat respon seperti ini dalam
pembicaraan Anda ? Coba kita bandingkan dengan respon berikut ini; ”Saya
banyak belajar dari ia, dari permasalahan-permasalahan yang
dihadapinya, kelihatannya saat ini ia memang sedang dalam kondisi sulit,
mungkin juga ia membutuhkan bantuan kita saat ini”. Bandingkan bedanya
saat Anda mendengarkan kedua respon itu, dan pastikan mana yang terbaik
menurut Anda. Opini-opini negatif yang berbentuk judgement tidak akan menarik untuk kita dengar dan opini negatif itu dapat menggambarkan seperti apa karakter orang yang menyampaikannya.
6. Suka Menginterupsi
Bagaimana perasaan Anda jika saat berbicara sering diinterupsi oleh
orang lain ? Jika ada seseorang menginterupsi kita saat berbicara,
kemungkinan yang muncul adalah kita merasa pembicaraan kita tidak
dianggap penting, atau merasa diremehkan, atau merasa ia tidak tertarik
dengan pembicaraan kita. Begitupun saat kita sering menginterupsi orang
yang kita ajak bicara, secara signifikan kita akan menjadi komunikator
yang tidak menarik. Ada baiknya jika kita mencoba cara ini, biarkanlah
ia mengambil nafas sejenak setelah ia menyelesaikan pembicaraannya
sebelum kita mengutarakan kalimat untuk menanggapinya.
7. Penuh Keluhan
Keluhan biasanya merupakan kumpulan kalimat negatif yang sangat
mungkin akan mempengaruhi perasaan orang-orang yang mendengarnya.
Mendengarkan keluhan membuat orang menjadi terbebani, terlebih lagi jika
keluhan yang sama terus diulang dan dibicarakan. Selain itu
membicarakan keluhan juga akan menggambarkan betapa lemahnya seseorang
dalam menghadapi permasalahannya, sehingga alangkah lebih baik jika yang
kita sampaikan dalam pembicaraan kita adalah kalimat-kalimat yang baik
dan membuat diri kita termotivasi dan lebih bagus lagi dapat membuat
orang lain yang berbicara dengan kita juga ikut termotivasi.
8. Penyebar Gosip
Mungkin Anda pernah mendengar rekan Anda yang membicarakan keburukan
orang lain pada Anda. Apa yang ada di dalam pikiran Anda saat itu ?
Kebanyakan dari kita akan berpikir, apakah ia akan berbicara seperti ini
pada orang lain juga, atau jangan-jangan keburukan yang dibicarakannya
dengan orang lain itu adalah tentang kita. Kebanyakan dari kita akan
memandang buruk terhadap orang ini. Penilaian yang mungkin muncul
terhadap orang-orang yang senang membicarakan keburukan orang lain
adalah orang itu tidak percaya diri, culas, dan berpikiran sempit. Jadi
mungkin adalah hal yang baik jika Anda mempertimbangkam kembali jika
ingin mengambil tema-tema gosip dalam pembicaraan Anda.
Senin, 10 Oktober 2011
Teknik Membuat Percakapan yang Menyenangkan
00.55
reza fajrullah MA CILENGA
No comments
0 komentar:
Posting Komentar